Konsep Kholqul Qur'an Mu'tazilah

Apakah Al-Quran adalah Makhluq sesuai dengan anggapan Mu'tazilah??.

Prinsip Da'wah Syaikh Muhammad bin Abudul Wahhab

sebagian berasumsi bahwa wahabi merupakan bencana besar bagi umat Islam. benarkan demikian??.

Sikap Bijak terhadap Situs Benda Sejarah

sebagai seorng Muslim apa yang harus diperbuat terhadap benda-benda sejarah? apakah mengahancurkakannya atau melestarikannya?.

Memegang Sumber Agama

dalam beragama. apa seharusnya yang ditempuh?.

Makna Syirik

penyebab kegagalan dalam beragama adalah syirik. nah, sebenarnya apa definisi syirik sendiri? dan bentuknya seperti apa?.

Minggu, 17 Juni 2012

KONSEP KHOLQUL QUR’AN MU’TAZILAH

Pendahuluan
Jika dicermati, konsep Alquran menurut mu’tazilah berkutat pada level filosofi tentang kalam Allah. Mu’tazilah berpegang teguh dengan konsep, bahwa Alquran adalah kalamullah, dan sama sekali tidak berpendapat bahwa Alquran adalah karya Muhammad atau produk budaya. Ulama- ulama Mu’tazilah bersepakat bahwa Alquran adalah kalamullah. Hanya saja, mereka berpendapat, bahwa kalam Allah adalah diciptakan sebagaimana makhluq lainnya diciptakan. Oleh karena itu dalam pandangan mereka Alquran bukanlah suatu hal yang qodim (Azali dan kekal). Tulisan singkat berikut ini akan mencermati bagaimana mu’tazilah memandang alqur’an.
Pembahasan
Abu Hudhail al-Allaf( (131H-226H) berpendapat bahwa Allah menciptakan Al-quran di lauhul mahfudz yang masih berbentuk ‘arad. Kemudian dinampakkan melalui tiga tempat, di tempat dia dijaga, di tempat di ditulis dan di tempat dia dibaca dan didengar. Pendapat ini diperkuat oleh khalifah Al-makmun (w 218 H) dengan menafsirkan surat Al-Buruj 21-22 ( bahkan dia adalah alquran yang tersimpan di lauh al-mahfudz), bahwa sesungguhnya perkataan “Lauh” yang mendindingin alquran mengandung pengertian “khalaq”, sebab suatu benda tidaklah didindingi kecuali dengan sesuatu yang diciptakan (idz la yuhatu illa bl makhluq).
Lebih lanjut al-qadhi Abd Aljabbar menerangkan bahwa kalam (firman) adalah bagian dari perbuatan (af’al) Allah yang dia ciptakan dalam jism ketika hendak mengadakan kontak dengan makhluqNya, baik berupa perintah, larangan janji, maupun ancaman. Maka setiap perbuatan Allah tidak boleh dikatakan qodim. Dengan demikian Alquran yang merupakan kalam Allah otomatis adalah makhluq, karena dia merupakan bagian dari perbuatanNya (af’al) yang selalu dilakukan sesuai dengan maslahat dan kebutuhan.
Kata al-qadhi Abd Aljabbar mengatakan: “jikalau dalam alquran terdapat perintah dan larangan, serta janji dan ancaman, maka sesungguhnya kedudukan perintah itu sendiri senantiasa memerlukan objek yang diperintah. Sebagai contoh, ayat tentang perintah shalat, tidak mungkin sudah ada sejak zaman azali, sebelum diciptakannya manusia, karena merupakan hal yang mustahil, suatu perintah ditujukan kepada suatu yang tidak ada (ma’dum). Maka dengan demikian perintah Allah bukan suatu yang qadim.
Dr Ahmad hizaji Al-saqa’ dalam pengantar buku fakhr aldin alrazi, khalqul qur’an bayna almu’tazilah wa ahl alsunnah, memperjelas pandangan mu’tazilah dalam masalah khalaq alquran dengan menambahakan contoh kejadian-kejadian yang dijelaskan dalam alquran setelah berlangsungnya peristiwa tersebut, seperti perang badr, pengaduan perempuan kepada rosulullah hal suaminya (almujadalah) dan lain sebagainya. contoh-contoh ini membuktikan bahwa sanya alquran itu hadits. Sebab bagaimana mungkin kejadian perang badr dan perihal pengaduan perempuan sudah ada dan berlaku sejak zaman azali?
Konsep khalq alquran versi mu’tazilah itu memang ditempatkan dalam konteks pembahasan sifat-sifat Allah (god’s attributes). Dalam tradisi mu’tazilah, masalah sifat Allah dibahas dalam ushul altawhid (prinsip ketauhidan), yang diletakkan sebagai prinsip pertama dalam aqidah al-‘ushul alkhomsah (five affirmations). Dengan demikian masalah khalq alquran adalah sub bahasan ushl attawhid. Dan inti ashl altawhid menurut mu’tazilah bermuara pada tanzih albari (pensucian Tuhan). Maksud tanzih disini berarti nafyu altashbih (menolak penyerupaan). Yaitu menyerupakan dzat dan sifat Allah dengan makhluqNya. Sehingga dalam kerangka pembahasan sifat-sifat Allah mereka senantiasa menolak segala pemahaman yang mengarah kepada penyerupaan makhluk. Berawal dari konsep inilah, muncul pemikiran alsifat ‘ainul ‘adhat (sifat dan dzat Allah adalah satu), nafyu ru’yah dan khalaq alquran yang menolak madzhab tasybih dan tajsim. Dengan demikian pemikiran khalaq alquran sebenarnya untuk memperkuat konsep tanzih yang menyangkal keberbilangan Yang Qadim. Konsep Mu’tazilah sebenarnya merupakan respon yang menyangkal ekstrimitas madzhab tasybih. Namun, pada akhirnya mereka juga terjebak dalam bentuk ekstritas yang lain. Sebab, konsep ini telah menafikan keberadaan sifat, ketika mereka menyatukannya dengan dzat (alsifat ‘ainul ‘adhat).

Prinsip-prinsip dasar da’wah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

1. AL-ILMU (menghidupkan ilmu-ilmu keislaman)
Dalam buku Al-ushulul Tsalatsah, beliau mengatakan: “ketahuilah wahai pembaca Rahimahullah, bahwa Dia mewajibkan kita mempelajari empat masalah; yang pertama adalah ilmu, yaitu untuk mengenal Allah, mengenal NabiNya, dan mengenal Islam dengan dalil-dalilnya.” (hasyiyah tsalatsatul ushul, karya syaikh abdurrohman bin Muhammad al-hanbali an-najdi, hal. 9-11)
Allah berfirman:
Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (Qs. Muhammad: 19).
Rosulullah saw bersabda: ilmu sebelum perkataan dan perbuatan. (HR. Bukhori)
2. AT-TAUHID (memurnikan tauhid dan memberantas kemusyrikan)
Secara rinci syaikh Muhammad menyusun sebuah kitab yang monumental dalam bidang ini, yaitu kitab At-Tauhid dan Kasyf Asy-Syubhat.
3. AS-SUNNAH (menghidupkan sunnah dan memberantas bid’ah)
4. AT-TASFIYAH (pemurnian khzananh ilmu-ilmu keislaman)
Pemurnian di sini ialah membersihkan kitab-kitab keislaman dari pengaruh hadits-hadits palsu dan mungkar, hadits lemah, kisah israiliyat, ajaran-ajaran khurafat, filsafat-filsafat Yunani dan materialism, dan lain-lain.
5. AD-DA’WAH (menyebarkan islam yang lurus)
6. AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR (menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran)
7. ATATH BIQUSYARI’AH (menegakkan hukum Allah dalam pemerintahan dan Masyarakat)
8. AL-IJTIHAD (membuka pintu-pintu ijtihad untuk menjawab masalah-masalah kontemporer umat)
9. JIHAD FI SABILILLAH ( membela agama Allah dan negeri-negeri Muslim dengan kekuatan dan senjata)
10. AT-TAZKIYAH (mensucikan jiwa)

SIKAP BIJAK (ISLAM) TERHADAP SITUS BENDA-BENDA SEJARAH

Jika mengkaji sikap para salafu shaleh, serta sikap kaum muslimin, terhadap benda-benda sejarah, sikap mereka relatif. Tergantung kepentingan yang hendap dicapai. Adakalanya perlu dijaga dan dirawat sebaik mungkin; namun adakalnya jika membayakan akidah umat sangat perlu dihancurkan.
Dalam kajian ini terlebih dahulu memetakan permasalahan, sehingga bisa mengindari dari pertikaian antara sesama muslim dan bisa memetik hikmah dari pengambilan langkah yang tepat. Beberapa hal yang perlu direnungkan dengan baik, antara lain;
Pertama, jika benda-benda bersejarah tersebut merupakan bagian dari penopang peribadahan kau Muslimin yang diperintahkan oleh Allah swt atau dicontohkan oleh Nabi-Nya, maka benda-benda itu harus dijaga dan dirawat dengan baik. Misalnya, Ka’bah, Hajar Aswad, Hijr Ismail, Bukit Shafa-Marwa, Mina, Arafah, mata air Zam-zam, Masjid Nabawi, Masjid Al-Aqsha, dan lain-lain. Semua situs-situs itu harus dijaga dengan segala kekuatan, karena ia jelas-jelas digunakan oleh kaum Muslimin dalam ritual ibadah dan disebutkan keutamaan-keutamaannya dalam ritual ibadah.
Kedua, situs-situs bersejarah yang menyangkut kehormatan kaum Muslimin , juga harus dijaga dan dipelihara, meskipun tidak perlu sampai mengagung-agungkan. Misalanya, makam Rosulullah saw, makam Abu Bakar dan Umar Rodiyallahu ‘anhuma, di dekat Masjid Nabawi; semua itu harus dijaga sebaik mungkin, tetapi tidak boleh juga disembah-sembah sebab penyembahan umat hanya tertuju kepada Allah swt. Situs bersejarahlainnya misalanya makam syuhada uhud, makam baqi’ di Madinah, makam para sahabat, dan lain-lain. Makam ini perlu dijaga, tetapi tidak perlu dihiasi, dibangun dan ditinggikan. Sebab semua itu bisa memicu perbuatan mengkultuskan makam, sehingga ujung-ujungnya nanti timbul kemusyrikan.
Ketiga, situs-situs bersejarah dari zaman Islam maupun sebelum Islam (zaman Nabi dan Rosul alihimussalam) yang bermanfaat sebagai pelajaran, peringatan, atau renungan untuk meingkatkan ketebaln iman; semua itu perlu dijaga dan dipelihara. Namun jika kemudian banyak orang justru mencari berkah, meminta hajat, serta belindung diri padanya; jelas perbuatan itu harus dihentikan. Umat islam tidak boleh terjerumus dalam kemusyrikan. Sebagai pengingat, sesatnya para pengikut Nabi Nuh as adalah ketika mereka mengagung-agungkan patung-patung orang shaleh masa lalu, yaitu Waad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, Nasr (surah Nuh, ayat 23).
Keempat, jika benda-benda sejarah itu membahayakan akidah dan keimanan umat, maka ia wajib dihancurkan dan dienyahkan. Umat Islam bukan hanya dilarang melakukan kemusyrikan, tetapi jalan-jalan yang bisa menjerumuskan k arah kemusyrikan juga harus ditutup rapat-rapat. Contohnya, dalam peristiwa Fathu Makkah, Rosulullah memerintahkan menghancurkan semua berhala-berhala di sekitar ka’bah, membersihkan Masjidil Haram dari segala kemusyrikan.
Kelima, jika benda-benda tersebut mengingatkan pada tragedi, penderitaan besar yang pernah dialaminya; maka benda-benda itu tidak boleh dilestarikan.

Memegang sumber dasar agama

Islam merupakan agama risalah yang disertai dengan kitab panduan. Seseorang dapat dikatakan beragama bila tatacaranya berpegang pada kitab itu. Akan tetapi dalam memahami kitab panduan islam sendiri terjadi perbedaan, paling tidak ada empat pemahaman;
a. Ada yang mengatakan bahwa panduan islam itu hanya Al-Quran saja, sedangkan hadith sudah tidak dapat di gunakan lagi karena sudah tidak murni dan tercampur dengan pemikiran manusia. Pemahaman ini layaknya ingkar sunnah.
b. Ada yang mengatakan bahwa panduan islam itu Al-Quran dan hadith, jadi keduanya merupakan sumber utama dalam beragama.sehingga tidak boleh untuk menolak terhadap apa yang dikatakan oleh Al-Quran maupun hadith. Pemahaman ini menerima hadith secara holistik dengan tidak menyatakan bagaimana kedudukan hadith tersebut.
c. Ada juga yang mengatakan kitab panduan islam adalah Al-Quran dan hadith dan memang dalam hadith sendiri ada kekurangan yang tidak bisa disamakan segi kesohihannya dengan Al-quran, oleh karena itu dalam menerima hadith mestinya harus selektif. Namun sayang keselektifan pemahaman ini menurut guru atau pemimpinnya yang tidak menggunakan standar ilmu musthalah Al-Hadith.
d. Memang kitab panduan islam adalah Al-Quran dan hadith. Dan hadith sendiri tidak sama dengan Al-Quran dalam segi keshohiahnnya, hadith masih membutuhkan pengkajian dan penelitian lebih lanjut sehingga hadith itu bisa dikatakan sebagai hadith yang shohih, oleh karena itu dalam pengamalan islam seseorang dapat dikatakan benar bila berpagang pada Al-Quran dan hadith yang shohih, hadith yang shohih disini tidak bisa mengatas namakan pemimpin ataupun amirnya tetapi harus menggunakan standar ilmu musthalah alhadith.

Minggu, 10 Juni 2012

Prinsip-prinsip dasar da’wah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

1. AL-ILMU (menghidupkan ilmu-ilmu keislaman)Dalam buku Al-ushulul Tsalatsah, beliau mengatakan: “ketahuilah wahai pembaca Rahimahullah, bahwa Dia mewajibkan kita mempelajari empat masalah; yang pertama adalah ilmu, yaitu untuk mengenal Allah, mengenal NabiNya, dan mengenal Islam dengan dalil-dalilnya.” (hasyiyah tsalatsatul ushul, karya syaikh abdurrohman bin Muhammad al-hanbali an-najdi, hal. 9-11)Allah berfirman:Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (Qs. Muhammad: 19).Rosulullah saw bersabda: ilmu sebelum perkataan dan perbuatan. (HR. Bukhori)2. AT-TAUHID (memurnikan tauhid dan memberantas kemusyrikan)Secara rinci syaikh Muhammad menyusun sebuah kitab yang monumental dalam bidang ini, yaitu kitab At-Tauhid dan Kasyf Asy-Syubhat.3. AS-SUNNAH (menghidupkan sunnah dan memberantas bid’ah)4. AT-TASFIYAH (pemurnian khzananh ilmu-ilmu keislaman)Pemurnian di sini ialah membersihkan kitab-kitab keislaman dari pengaruh hadits-hadits palsu dan mungkar, hadits lemah, kisah israiliyat, ajaran-ajaran khurafat, filsafat-filsafat Yunani dan materialism, dan lain-lain.5. AD-DA’WAH (menyebarkan islam yang lurus)6. AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR (menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran)7. ATATH BIQUSYARI’AH (menegakkan hukum Allah dalam pemerintahan dan Masyarakat)8. AL-IJTIHAD (membuka pintu-pintu ijtihad untuk menjawab masalah-masalah kontemporer umat)9. JIHAD FI SABILILLAH ( membela agama Allah dan negeri-negeri Muslim dengan kekuatan dan senjata)10. AT-TAZKIYAH (mensucikan jiwa)

MAKNA SYIRIK

Syirik artinya menyekutukan Allah swt dalam peribadatan dengan salah satu makhluk-NYA dengan selain Allah.PENYEBAB SYIRIKAda beberapa faktor yang menyebabkan manusia terjerumus kepada syirik, antara lain:1. Pengagungan yang berlebihan.a. Pengagungan biasa (thobi’i) seperti: Pengagungan seseorang anak terhadap bapaknya/orangtuanya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Qs. Al: Isra’: 23.-24). Pengagungan terhadap Nabi dan RosulDan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Qs. An-Nisa’: 64)Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (Qs. An-Nur: 63)Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka Itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Qs. Al-Hujrat: 2-3)Pengagungan seperti ini dianjurkan bahkan diwajibkan.b. Pengagungan yang berlebihan sehingga sampai kepada pengkultusan (Taqdis).Pengagungan seperti ini yang menyebabkan timbulnya syirik seperti pengagungan seseorang terhadap: UlamaNuh berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, Dan melakukan tipu-daya yang Amat besar". Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr. (Qs. Nuh: 21-23) Para NabiMereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Qs. At-taubah: 30) Para PendetaMereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Qs. At-Taubah: 31) MalaikatDan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, Padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. (Qs. Al-An’am: 100) JinDan mereka adakan (hubungan) nasab antara Allah dan antara jin. dan Sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka ), Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan, (Qs. As-shoffT: 158-159) Benda-benda yang ada dilangitDan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah. (Qs. Fushilat: 37)2. Bersandar pada sesuatu yang bisa diketahui oleh panca inderaDan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum Kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya. (Qs. Al-Baqarah: 55)Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, Maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: "Hai Musa. buatlah untuk Kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala)". Musa menjawab: "Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)". (Qs.Al-A’raf: 138)Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan Kami sendiri, tetapi Kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, Maka Kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya,. Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, Maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa". (Qs. Thoha: 87-88).3. Mengikuti hawa nafsuDan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi Kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya". dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (Qs. Luqman: 21)Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, (Qs. Maryam: 59)Maka jika mereka tidak Menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesung- guhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. sesung- guhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Qs. Al-Qashas: 50)Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, (Qs. Al: Furqan: 43)Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Qs. Al-Imran: 14)4. Sombong Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; Maka Apakah kamu tidak melihat(nya)? (Qs. Az-Zuhruf: 51)Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, Maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha melihat. (Qs. Al-:Mu’min: 56 )"Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas, Dan Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?". Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (Qs. An-Nazi’at: 17-20)Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan".Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah Dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Qs. Al-Baqarah: 258)5. Adanya para thoghut yang menindas manusia dan tidak berhukum dengan apa yang diturunkan AllahSesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya Kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata". (Qs. Al-A’raf: 59-60)Dan (kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?". Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya Kami benar benar memandang kamu dalam Keadaan kurang akal dan Sesungguhnya Kami menganggap kamu Termasuk orang orang yang berdusta." (Qs. Al-A’raf: 65-66)Dan (kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka shaleh. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhammu. unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, Maka biarkanlah Dia Makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih." Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi Rasul) oleh Tuhannya?". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya". Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya Kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu". (Qs. Al-A’raf: 73-76)Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?, Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman. Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah supaya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah kamu, karena Sesungguhnya tempat kembalimu ialah neraka". (Qs. Ibrahim: 28-30)Dan orang-orang kafir berkata: "Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya". dan (alangkah hebatnya) kalau kamu Lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan Perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "Kalau tidaklah karena kamu tentulah Kami menjadi orang-orang yang beriman". Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa". Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru Kami supaya Kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya". kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Qs. Saba’: 31-33)BEBERAPA BENTUK SYIRIKSujud kepada berhala bukanlah satu-satunya bentuk syirik. Apabila kita kembali kepada Al-quran kita akan tahu bahwa sujud kepada berhala adalah satu dari sekian banyak dari bentuk syirik. Diantara bentuk-bentuk syirik tersebut adalah:1. Syirik mendekatkan diri kepada selain Allah swt, yaitu mendekatkan diri kepada sesuatu benda dengan berkeyakinan bahwa benda tersebut dapat mendekatkan diri sipelakunya kepada Allah swt.Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan Kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (Qs. Azzumar: 3)2. Syirik memohon pertolongan kepada selain Allah (syafa’at)Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada Kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). (Qs. Yunus: 18)Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan Apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?" Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. kemudian kepada- Nyalah kamu dikembalikan" (Qs. Az-Zumar: 43-44)3. Syirik cinta (mahabbah) dan wala’ (loyalitas). Wala’ seorang mu’min wajib ditujukan hanya kepada: Allah, Rosul dan orang-orang beriman.Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Dan Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah[423] Itulah yang pasti menang. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (Qs. Al-Ma’idah: 55-57)Haram seorang mu’min berwala’ (loyalitas) ditujukan kepada: 1. Yahudi.dan NashraniHai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Qs. Al-Ma’idah: 51)2. Orang kafir lainnya. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim. (Qs. At-Taubah: 23)3. Orang yang menentang agama Allah.Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (Qs. Al-Mujadilah: 22)4. Orang yang mencela agama Allah.Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman. (Qs. Al-Maida: 57)Sorang mu’min haram mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah.Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). ( Qs. Al-Baqarah: 165)Siapa yang memberikan wala’nya kepada selain Allah, Rosul dan orang mu’min atau mencintai sesuatu melebihi cintanya kepada Allah, berarti ia telah melakukan kesyirikan.4. Syirik dalam ketaatan dan pengikutan.a. Mengikuti selain apa yang diturunkan Allah.Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya[528]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (Qs.Al-A’raf: 3)b. Mengikuti hukum yang mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haramMereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Qs. At-Taubah: 31)Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya Kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik Kami maupun bapak-bapak Kami, dan tidak pula Kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; Maka tidak ada kewajiban atas Para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (Qs. An-Nahl: 35)Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang Amat pedih. ( Qs. A-Syura: 21)Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (Qs. An-Nisa’: 65)5. Syirik riya’Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (Qs. Al-Kahfi: 110)PENGARUH SYIRIKAda beberapa pengaruh negative yang di sebabkan oleh syirik antara lain:a. Memadamkam fithrah manusia. Padasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan fithrah (suci) bertauhid. Maka seseorang yang melakukan syirik berarti ia telah memadamkan cahaya fithrah dan ketauhidannya.b. Mematikan tuntutan untuk selalu menyucikan jiwa dari hal kemusyrikan. Jiwa yang bertauhid tidak akan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu. Ia akan selalu melihat ke alam yang tinggi. Namun jiwa yang telah dilumuri oleh syirik akan jatuh ke jurang kehinaan.Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (Qs. Al-hajj: 31)c. Menghilangkan perasaan Izzah (kemulyaan) dan melibatkan pelakunya dalam perbudakan yang hina, izza itu kepunyaan Allah, rosul dan orang-orang beriman.Mereka berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah[1478], benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya." Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.(Qs. Al-Munafiqun: 8)Seseorang yang tidak beriman dia tidak memiliki Izzah dan tidak akan pernhah tahu dan merasakannya, bahkan ia menjadi budak dunia, syahwat dan hawa nafsu yang hina.Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka Makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka. (Qs. Muhammad: 12)d. Menggugurkan amal shalih. Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk orang-orang yang merugi (Qs. Azzumar: 65).e. Kekal dalam neraka.Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka.Yang dila'nati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya). Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.. Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, Padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya. (Qs. An-Nisa’:: 116-121)